Akuntansi Biaya | Pengertian Akuntansi Biaya | Definisi Akuntansi Biaya

LSA
0

 Pengertian Akuntansi Biaya




Pengertian Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan, pengolongan, peringkasan serta penyajian atas biaya pembuatan (produksi) dan penjualan produk atau jasa dengan menggunakan cara tertentu serta penafsirannya. 

Akutansi Biaya ini bisa digunakan dalam pemenuhan kebutuhan pihak eksternal (investor atau kreditor) dan pihak internal (manajemen) perusahaan.

Informasi biaya untuk internal perusahaan biasanya disajikan menyesuaikan dengan kebutuhan manajemen.

Sedangkan yang disajikan untuk pihak eksternal berbentuk Laporan Laba-Rugi dan Neraca Perusahaan.

Khusus manajemen perusahaan, informasi biaya ini begitu penting dan sangat membantu mereka dalam pengambilan sebuah keputusan dalam operasional perusahaan.

Abdul Halim menambahkan mengenai definisi dari akuntansi biaya, menurutnya :
akuntansi biaya adalah akuntansi yang berbicara mengenai penentuan Harga Pokok (cost) atas suatu produk yang dihasilkan (atau produk yang dijual dipasar) baik itu untuk pemenuhan pesanan dan para pemesan ataupun untuk dijadikan persediaan barang dagang yang nantinya akan dijual.

Tujuan Akuntansi Biaya 

Tujuan Akuntansi Biaya antara lain:

Perencanaan serta pengendalian biaya. 
Manajemen menyusun estimasi pendapatan dan biaya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. 

Dasar estimasi biaya tersebut adalah data historis, namun fakor lain yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap biaya juga dipertimbangkan. Kemudian manajemen akan menelaah apakah biaya-biaya yang terjadi telah sesuai dengan perencanaan estimasi biaya yang telah disusun. Apabila ada penyimpangan maka manajemen harus menganalisa apa yang menjadi penyebabnya dan memepertimbangkan tindakan koreksi yang dibutuhkan Untuk Menentukan harga pokok dari suatu produk ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan dengan tepat serta teliti serta meringkas semua biaya produksi atau penyerahan jasa. 

Biaya yang disajikan merupakan biaya historis perusahaan. Umumnya penentuan harga pokok produknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari manajemen puncak dan pihak eksternal. 
Maka dari itu, proses penyusunan akuntansi biaya ini dalam penentuan harga pokoknya berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku : 
1. Pengambilan Keputusan Manajemen.
2. Keputusan khusus ini menyangkut masa mendatang. 
3. Maka informasi akuntansi yang relevan dengan pengambilan suatu keputusan khusus selalu berhubungan dgn informasi yang akan datang. 



Laporan akuntansi biaya yang bertujuan untuk pengambilan sebuah keputusan merupakan bagian dari "akuntansi manajemen"

Pengklasifikasian Biaya

Pengklasifikasian atau penggolongan biaya merupakan suatu proses mengelompokkan dengan sistematis atas seluruh elemen yang ada menjadi kelompok kelompok tertentu agar lebih ringkas supaya bisa menyajikan informasi yang lebih rinci

Biaya merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang bisa diukur dalam satuan uang yang sudah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk suatu tujuan tertentu.

Unsur unsur pokok dari biaya adalah:

1. Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi

2. Diukur dengan satuan uang

3. Sudah terjadi atau berpotensi terjadi

4. Untuk suatu tujuan tertentu

Dalam akuntansi biaya, biaya dikelompokkan kedalam berbagai macam cara,

Umumnya biaya ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan pengelompokan tersebut.

Didalam akuntansi biaya biasa dikenal dengan istilah different costs for different purposes.

Ada 5 cara dalam penggolongan biaya:


1. Berdasarkan obyek pengeluaran.

Nama objek pengeluaran adalah dasar penggolongan biaya.

Contohnya bahan bakar, maka seluruh pengeluaran yang terkait dengan bahan bakar disebut dengan biaya bahan bakar


2. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan.

Pada perusahaan manufakture, terdapat 4 fungsi pokok, diantaranya: fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi, dan fungsi keuangan


A. Fungsi Produksi

Fungsi Produksi merupakan fungsi yang selalu berhubungan dengan aktivitas pengolahan raw material (bahan baku) menjadi produk yang siap jual.

Berdasar pada fungsi produksi, biaya produksi bisa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok:

1. Biaya Bahan Baku, bahan yang diproses (diolah) menjadi bagian produk selesai, pemakaian-nya bisa diidentifikasi atau merupakan bagian integral pada product tertentu. 

2. Biaya bahan baku ialah harga perolehan tas bahan baku yang terpakai dalam pengolahan product

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung, merupakan imbalan (balas jasa) yang diberikan kepada tenaga kerja (karyawan) pabrik yang manfaatnya terasa secara langsung pada produk yang dihasilkan perusahaan.

4. Biaya Overhead Pabrik, merupakan biaya produksi yang selain dari biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya bahan baku (BB). memiliki elemen-elemen yang bisa digolongkan kedalam:

Biaya bahan baku penolong.
Biaya listrik, air pabrik
Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya insurance pabrik
Biaya depresiasi dan amortisasi aset tetap pabrik
Biaya overhead lain - lain
Biaya reparasi dan maintenance aset tetap pabrik

B. Fungsi pemasaran

Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas penjualan produk jadi siap jual dan bisa mendapatkan laba yang sesuai dengan keinginan.

Biaya pemasaran merupakan biaya untuk menjalankan aktivitas pemasaran, misalnya :

Biaya iklan
Biaya angkut penjualan
Biaya promosi
Biaya gaji bagian pemasaran

C. Fungsi Administrasi dan umum

Fungsi ini merupakan fungsi yang terkait dengan aktivitas dalam penentuan suatu kebijakan, pengarahan, serta pengawasan aktivitas perusahaan secara menyeluruh suapa bisa berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan fungsi administrasi dan umum, biaya bisa digolongkan kedalam biaya administrasi dan umum.

Yaitu biaya yang dikorbankan dalam mengkoordinir aktivitas produksi dan pemasaran.

Contohnya, biaya gaji divisi keuangan, akuntansi, biaya pemeriksaan akuntan, biaya personalia dan lain lain


D. Fungsi keuangan

Fungsi keuangan merupakan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan, penyediaan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Biaya ini dinamanakan biaya keuangan.

Contohnya biaya bunga.


3.  Berdasarkan hubungan biaya dengan yang dibiayai

Pusat biaya bisa dihubungkan dengan produk yang diproduksi (dihasilkan), departemen yang terdapat pada pabrik, wilayah pemasaran ataupun bagian-bagian didalam perusahaan.

Pengelompokan biaya berdasarkan objek atau pusat biaya bisa dibagi menjadi;

Direct Cost (Biaya Langsung), merupakan biaya yang manfaatnya bisa diidentifikasi dalam objek tertentu
Indirect Cost (Biaya tak Langusng), merupakan biaya yang manfaatnya tidak bisa diidentifikasi dalam objek tertentu, atau dengan kata lain, biaya dimana manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya

Dalam kaitannya dengan produk, biaya bisa dibagi 2, yaitu:
Biaya Langsung Kepada Product, biaya raw material (bahan baku) dan biaya tenaga kerja langung adalah biaya langsung terhadap product karena bisa diidentifikasi secara langsung pada produk.
Biaya Tidak Langsung kepada Product, Biaya overhead pabrik adalah biaya tidak langsung kedalam produk karena tidak bisa diidentifikasi secara langsung pada produk

Dilihat kaitannya dengan departemen-departemen yang terdapat dalam pabrik, biaya bisa digolongkan menjadi biaya langsung departemen dan juga biaya tidak langsung departemen.

Tujuan dari sebuah departementalisasi adalah untuk ketelitian pembebanan harga pokok serta untuk pengendalian atas biaya.

Departement dalam pabrik bisa digolongkan menjadi 2 kelompok:
Departemen produksi, departement produksi adalah bagian yang ada dalam pabrik diaman dilaksanakan pengolahan bahan baku (raw material) menjadi  produk jadi.
Departmen jasa, merupakan bagian yang ada dalam pabrik yang menghasilkan jasa yang nantinya akan dimanfaatkan oleh departemen yang lain. baik departemen produksi ataupun departemen jasa yang lainnya.


4. Berdasarkan perilaku biaya yang berkaitan dengan perubahan volume aktivitas

Pengelompokan biaya sesuai dengan perubahannya pada kegiatan utama yang bertujuan untuk perencanaan serta pengendalian biaya, dan juga pengambilan suatu keputusan.

Tendensi perubahan suatu biaya terhadap aktivitas bisa digolongkan menjadi:

a. Biaya tetap

Biaya yang jumlahnya tetap tidak dipengaruhi perubahan atas volume kegiatan hingga suatu tingkatan tertentu.
Biaya satuan akan mengalami perubahan yang berbanding terbalik dengan perubahan atas volume aktivitas.
b. Biaya variabel

Biaya dimana jumlahnya akan mengalami perubahan secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas.
Biaya satuan takterpengaruh oleh perubahan volume aktivitas/kegiatan.
c. Biaya semi-variabel

Biaya dimana jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan, namun perubahannya tak sebanding.
Biaya satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume aktivitas/kegiatan namun sifatnya tak sebanding.


5. Berdasarkan jangka waktu manfaat

Biaya bisa dibagi menjadi dua jika berdasarkan pada jangka waktu manfaatnya:

Capital Expenditures (pengeluaran modal), merupakan pengeluaran suatu biaya yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun buku (periode akuntansi). 
Ketika pengeluaran ini terjadi, dikapitalsi kedalam harga perolehan aset dan pembebanannya pada periode akuntansi diaman aset tersebut dimanfaatkan. 
Silahkan baca bahasan ini lebih lengkap dan perlakuan akuntansinya di: pengeluaran modal
Revenue Expenditures (Pengeluaran Pendapatan), pengeluaran ini memberikan manfaatnya pada waktu periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi. 
Umumnya, pengeluaran ini langsung dibebankan pada periode tersebut.


Untuk perbedaan capital expenditures dan revenue expenditures silahkan baca :



Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)