Akuntansi Biaya
Pengertian Akuntansi Biaya
Pada umumnya semua orang mengenal apa itu akuntansi . Terutama bagi orang yang selalu berhubungan dengan administrasi perusahaan dan mahasiswa ekonomi. Disini akan saya jelaskan pembagian Akuntansi secara garis besarnya. Akuntansi secara garis besar umunya dibagi menjadi dua jenis yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Disini Akuntansi biaya bukan hal yang terpisah dari Akuntansi keuangan dan Akuntansi Manajemen. kedua hal ini saling berpengaruh terhadap Akuntansi Biaya.
Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen
Akuntansi biaya merupakan kaitan dari dua tipe : Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan. Oleh karena itu sebelum membahas tentang pengertian dan cara penyeleseiannya Akuntansi Biaya mari kita bahas tentang Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Dalam Pembahasan kali ini tidak akan sedetail Akuntansi Biaya namun hanya sekilas saja untuk memahami Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen memiliki kesamaan. Untuk kesamaan yang pertama , Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan informasi keuangan. Meskipun informasi nonkeuangan merupakan informasi penting yang digunakan oleh manajemen dalam pengolahan perusahaan, namun hampir seluruh informasi non keuangan tersebut berada di luar ruang lingkup akuntansi. Kesamaan lainnya adalah dua tipe akuntansi tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan . Setiap hal yang memiliki persamaan pasti akan ada perbedaan yang saling beralawanan. Untuk perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada :
- Pemakaian laporan akuntansi dan tujuan mereka
- Lingkup Informasi
- Fokus informasi
- Rentang waktu
- Kriteria bagi informasi akuntansi
- Disiplin sumber
- Isi Laporan
- Sifat Informasi
AKUNTANSI BIAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan , penggolongan , peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa , dengan cara - cara tertentu , serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.
Proses akuntansi biaya dapat ditunjukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok : Penentuan kos produk, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan penentuan kos produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan , dan meringkas biaya - biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu atau biaya historis.
Pengendalian biaya harus di dahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan , akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut.
Dari analisis ini juga manajemen puncak akan dapat mengadakan penilaian prestasi para manajer dibawahnya. Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan. Dengan demikian akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang. Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus menyajikan biaya masa yang akan datang ( Fulture Cost ) . Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya , melainkan hasil dari suatu proses peramalan . Karena keputusan khusus merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen.
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan , akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti : biaya kesempatan ( opportunity cost ) , biaya hipotesis (hypothetical cost ) , biaya tambahan ( incremental cost ), biaya terhindarkan (avoidable cost) , dan pendapatan yang hilang (forgone revenues).
BIAYA
Biaya adalah seuatu yang dikorbankan , sesuatu yang bisa diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya adalah
- Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
- Diukur dalam satuan uang
- Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
- Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Contoh Soal :
========================================================
Perusahaan Kertas mencetak buku berjudul Akuntansi Manajemen " . Untuk itu perusahaan memakai 1000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp 2000 per rim , sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp 2000.000.
Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul " Akuntansi Manajemen " berjumlah Rp 2000.000 karena :
- Kertas 1000 rim yang dipakai dalam pencetakan buku tersebut merupakan pengorbanan sumber ekonomi.Kertas tersebut merupakan benda atau sumber ekonomi, karena memiliki unsur langka. Untuk mendapatkan kertas tersebut perusahaan membutuhkan pengorbanan uang.
- Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang . Jumlah kertas yang dikorbankan untuk membuat buku tersebut adalah 1000 rim. Karena harganya per rim Rp 2.000 maka biaya pembuatan buku tersebut adalah Rp 2000 x 1000 = Rp 2000.000. Yang merupakan biaya bukanlah 1000 rim, melainkan Rp 2.000.000 . Agar pengorbanan sumber ekonomi untuk tujuan tertentu dapat digabungkan / dijumlah maka ukuran yang dipakai untuk menilai pengorbanan tersebut harus sama
- Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi.
Mengapa Informasi Biaya Diperlukan ?
Tanpa informasi biaya , manajemen tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah dari pada nilai keluarannya, sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha yang sangat diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaan.
Penggolongan Biaya menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :
- Biaya Viariabel
- Biaya Semivariabel
- Biaya Semifixed
- Biaya Tetap
=========================================================
Biaya Variabel : Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contoh biaya variabel : biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung.
=========================================================
Biaya Semivariabel : Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
=========================================================
Biaya Semifixed : Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
==========================================================
Biaya Tetap : Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
==========================================================
METODE PENENTUAN BIAYA PRODUKSI
Metode penentuan cost produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi . Dalam memperhitungkan unsur - unsur biaya ke dalam cost produksi , terdapat dua pendekatan : full costing dan variabel costing.
FULL COSTING
Full Costing merupakan metode penentuan cost produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan Demikian cost produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx
Cost Produksi xx
Variable Costing
Metode penentuan cost produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam cost produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Dengan demikian cost produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya Tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Kos Produksi xx
Perbandingan Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur Dengan Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang
Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing
Cost Produksi xx
Variable Costing
Metode penentuan cost produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam cost produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Dengan demikian cost produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya Tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Kos Produksi xx
Perbandingan Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur Dengan Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang
Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing
METODE HARGA POKOK PESANAN - FULL COSTING
Barang Dalam Proses : Digunakan untuk mencatat biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ( debit ), dan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Bagian Gudang ( kredit )
Persediaan Bahan Baku : Digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli (debit) , dan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi ( kredit ).
Gaji dan Upah : Rekening ini merupakan rekening antara ( clearing account ) yang digunakan untuk mencatat utang gaji dan upah ( debit ) dan upah langsung yang digunakan untuk mengolah produk (kredit )
Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan : Digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka ( kredit ).
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya : Digunakan untuk mecatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi ( debit )
Persediaan Produk Jadi : Digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang ( debit ) dan harga pokok produk jadi yang dijual ( kredit )
Persediaan Produk dalam Proses : Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang pada akhir periode masih dalam proses ( debit ).