Dislipidemia Bahaya dan Pengobatan

LSA
4 minute read
0

Dislipidemia adalah suatu kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat. Ini menempatkan Anda pada risiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Dislipidemia tidak menimbulkan gejala dan biasanya hanya terdeteksi dengan tes darah atau pemeriksaan fisik. Pertimbangkan deskripsi berikut untuk mengobati dislipidemia. 




 Kolesterol adalah zat lemak yang  memecah makanan dan menghasilkan hormon. Ada tiga jenis kolesterol di dalam tubuh, yaitu kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL), kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida. 

 Seseorang dikatakan mengalami dislipidemia apabila pemeriksaan lemak darahnya setelah puasa menunjukkan nilai kolesterol total di atas 200 mg/dL dengan rincian: 

 Kolesterol LDL di atas 100 mg/dL 

 Kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL untuk pria, atau di bawah 50 mg/dL untuk wanita 

 Trilgliserida lebih dari 150 mg/dL 

 Penyebab dan Bahaya Dislipidemia 

 Berdasarkan penyebabnya, dislipidemia dibedakan menjadi 2 tipe, yakni dislipidemia primer dan sekunder. Dislipidemia primer diturunkan dari orang tua ke anak, sedangkan dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat atau penyakit tertentu. 

 Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko dislipidemia adalah: 

 Jarang berolahraga 

 Sering mengonsumsi alkohol 

 Merokok 

 Sering mengongsumsi makanan tinggi gula atau lemak jenuh, seperti daging berlemak, keju, gorengan, dan mentega 

 Sementara itu, kondisi yang bisa meningkatkan risiko dislipidemia adalah: 

 Penyakit hati, sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes yang tidak terkontrol, dan hipotiroidisme 

 Berat badan berlebih atau obesitas 

 Penyakit ginjal, seperti batu ginjal dan gagal ginjal 

 Konsumsi obat penurun tekanan darah golongan beta blocker, kortikosteroid, diuretik, pengobatan HIV, atau pil KB 

 Kolesterol yang terlalu banyak jumlahnya dapat menumpuk di dinding pembuluh darah arteri dan membentuk plak (aterosklerosis). Akibatnya, aliran darah di dalam tubuh termasuk ke jantung dan otak, jadi terganggu. 

 Ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk stroke, tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit arteri koroner, dan penyakit arteri perifer. 

 Pengobatan dislipidemia 

 Karena dislipidemia tidak memiliki gejala subjektif, maka perlu menemui dokter untuk menentukan kondisinya. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan kadar lemak darah Anda. 

 Jika Anda telah didiagnosis dislipidemia,  Anda dapat menurunkan kadar lipid darah Anda dengan: 

 1. Minum Obat 

 Sekelompok statin, seperti atorvastatin, rosuvastatin, pravastatin, dan simvastatin, adalah obat yang biasa diberikan untuk mengobati dislipidemia. Dokter sering meresepkan obat lain seperti ezetimibe, asam nikotinat, dan fenofibrat. 

 Obat-obatan diberikan ketika satu atau lebih kadar kolesterol  mencapai tingkat kritis, yaitu ketika: 

  kolesterol LDL >190 mg/dl 

 Kolesterol HDL <40 mg/dL untuk pria dan <50 mg/dL untuk wanita 

 Kadar trigliserida >200 mg/dL 

 Dokter dapat meresepkan obat meskipun pasien tidak memiliki kadar kolesterol darah  yang tinggi. Biasanya hal ini terjadi karena pasien memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit jantung. Namun secara umum, kadar kolesterol darah yang  tinggi tidak dapat dikendalikan dengan menerapkan gaya hidup sehat.


2. Nutrisi 
 Diet penurunan berat badan sering menjadi langkah pilihan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Selama diet, Anda harus membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh, seperti keju, mentega, gorengan, dan daging berlemak. 
 Beberapa jenis makanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, termasuk alpukat, biji-bijian, bawang, buah dan sayuran berserat tinggi, dan makanan yang mengandung omega-3. 

 3.berolahraga secara teratur 
 Olahraga teratur dapat mengembalikan kadar kolesterol darah menjadi normal. Olahraga teratur selama 20-30 menit lima kali seminggu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat serta meningkatkan kolesterol baik. Sebagai olahraga, Anda dapat memilih dari jogging, berenang dan bersepeda. 

 4. Dilarang merokok 
 Berhenti merokok dapat meningkatkan  kolesterol baik (HDL) Anda sebesar 5-10%. Selain berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol juga  membantu menurunkan kadar kolesterol  darah.
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)