Dislipidemia adalah suatu kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat. Ini menempatkan Anda pada risiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Dislipidemia tidak menimbulkan gejala dan biasanya hanya terdeteksi dengan tes darah atau pemeriksaan fisik. Pertimbangkan deskripsi berikut untuk mengobati dislipidemia.
Kolesterol adalah zat lemak yang memecah makanan dan menghasilkan hormon. Ada tiga jenis kolesterol di dalam tubuh, yaitu kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL), kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida.
Seseorang dikatakan mengalami dislipidemia apabila pemeriksaan lemak darahnya setelah puasa menunjukkan nilai kolesterol total di atas 200 mg/dL dengan rincian:
Kolesterol LDL di atas 100 mg/dL
Kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL untuk pria, atau di bawah 50 mg/dL untuk wanita
Trilgliserida lebih dari 150 mg/dL
Penyebab dan Bahaya Dislipidemia
Berdasarkan penyebabnya, dislipidemia dibedakan menjadi 2 tipe, yakni dislipidemia primer dan sekunder. Dislipidemia primer diturunkan dari orang tua ke anak, sedangkan dislipidemia sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat atau penyakit tertentu.
Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko dislipidemia adalah:
Jarang berolahraga
Sering mengonsumsi alkohol
Merokok
Sering mengongsumsi makanan tinggi gula atau lemak jenuh, seperti daging berlemak, keju, gorengan, dan mentega
Sementara itu, kondisi yang bisa meningkatkan risiko dislipidemia adalah:
Penyakit hati, sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes yang tidak terkontrol, dan hipotiroidisme
Berat badan berlebih atau obesitas
Penyakit ginjal, seperti batu ginjal dan gagal ginjal
Konsumsi obat penurun tekanan darah golongan beta blocker, kortikosteroid, diuretik, pengobatan HIV, atau pil KB
Kolesterol yang terlalu banyak jumlahnya dapat menumpuk di dinding pembuluh darah arteri dan membentuk plak (aterosklerosis). Akibatnya, aliran darah di dalam tubuh termasuk ke jantung dan otak, jadi terganggu.
Ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk stroke, tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit arteri koroner, dan penyakit arteri perifer.
Pengobatan dislipidemia
Karena dislipidemia tidak memiliki gejala subjektif, maka perlu menemui dokter untuk menentukan kondisinya. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan kadar lemak darah Anda.
Jika Anda telah didiagnosis dislipidemia, Anda dapat menurunkan kadar lipid darah Anda dengan:
1. Minum Obat
Sekelompok statin, seperti atorvastatin, rosuvastatin, pravastatin, dan simvastatin, adalah obat yang biasa diberikan untuk mengobati dislipidemia. Dokter sering meresepkan obat lain seperti ezetimibe, asam nikotinat, dan fenofibrat.
Obat-obatan diberikan ketika satu atau lebih kadar kolesterol mencapai tingkat kritis, yaitu ketika:
kolesterol LDL >190 mg/dl
Kolesterol HDL <40 mg/dL untuk pria dan <50 mg/dL untuk wanita
Kadar trigliserida >200 mg/dL
Dokter dapat meresepkan obat meskipun pasien tidak memiliki kadar kolesterol darah yang tinggi. Biasanya hal ini terjadi karena pasien memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit jantung. Namun secara umum, kadar kolesterol darah yang tinggi tidak dapat dikendalikan dengan menerapkan gaya hidup sehat.