Obat kolesterol biasanya digunakan ketika perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh. Ada berbagai jenis obat ini, dan dosisnya harus disesuaikan dengan kondisi pasien.
Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur mungkin tidak cukup untuk menurunkan kolesterol tinggi. Faktanya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan bahkan penyakit ginjal.
Obat kolesterol
Selain menurunkan kolesterol, beberapa obat kolesterol dapat menurunkan lemak jahat (LDL) atau trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dokter biasanya hanya meresepkan satu obat kolesterol. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan kombinasi kedua obat tersebut.
Jenis obat kolesterol yang dapat mengobati kolesterol tinggi antara lain:
1. Statin
Statin adalah obat kolesterol jenis pertama yang biasa diberikan kepada penderita kolesterol tinggi. Obat ini bekerja dengan cara memblokir enzim di hati yang menghasilkan kolesterol.
statin juga mengurangi peradangan pada pembuluh darah, mengurangi risiko pembekuan darah dan serangan jantung. Golongan obat kolesterol ini antara lain simvastatin dan atorvastatin.
2. Penghambat penyerapan kolesterol
Obat kolesterol ini bekerja di usus untuk menghentikan penyerapan kolesterol. Dengan cara ini, kadar kolesterol jahat diturunkan. Salah satu obat dalam golongan ini adalah ezetimibe.
Obat yang digunakan untuk memblokir penyerapan kolesterol juga dapat digunakan dengan statin.
3. Pengikat asam empedu
Saat tertelan, obat kolesterol ini bekerja dengan cara mengeluarkan asam empedu melalui feses. Fungsinya adalah hati menyerap lebih banyak kolesterol ke dalam darah untuk menghasilkan lebih banyak asam empedu. Dengan cara ini, kolesterol dalam pembuluh darah diturunkan.
Ada beberapa jenis sekuestran asam empedu, termasuk cholestyramine, colesevelam, dan colestipol. Meski efektif menurunkan kadar kolesterol, obat ini tidak dianjurkan bagi penderita obstruksi saluran empedu.
4. Fibrat
Obat kolesterol Fibrat dapat memecah trigliserida dan kolesterol jahat dalam tubuh dan meningkatkan pembuangannya. Contoh fibrat adalah gemfibrozil dan fenofibrate.
Penggunaan obat ini secara bersamaan dengan statin dapat meningkatkan risiko efek samping rhabdomyolysis dan harus digunakan dengan hati-hati. Karena itu, menggunakan salah satu dari mereka memerlukan saran dan pengawasan dokter.
5. Penghambat adenosin trifosfat sitrat liase (ACL)
Karena inhibitor ACL dapat mencegah produksi kolesterol, kadar kolesterol dalam tubuh akan menurun secara perlahan. Obat untuk kolesterol ACL dapat diminum sendiri atau dikombinasikan dengan obat statin.
6. Penghambat PCSK9
Biasanya obat golongan penghambat PCSK9 digunakan bila penggunaan obat kolesterol di atas tidak berhasil. Tidak seperti obat lain, obat ini diberikan sebagai suntikan dua sampai empat kali seminggu.
Obat kolesterol ini bekerja dengan menghalangi protein PCSK9 hati, yang membantu membuat kolesterol jahat, dan melepaskannya ke dalam darah. Memblokir protein PCSK9 juga menurunkan kolesterol jahat dalam darah.
Selain enam obat kolesterol yang disebutkan di atas, penderita kolesterol tinggi juga disarankan untuk meningkatkan asupan vitamin B3, serat dan asam lemak omega 3. Juga membantu menurunkan kolesterol.Meningkatkan kerja tubuh.